CIREBON, 12 November 2025 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon mengikuti Kegiatan Parmas Insight Chapter #6 yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (12/11/2025). Kegiatan kali ini mengangkat tema “Mengukur Efektivitas Sosialisasi (Indikator, Survei, dan Evaluasi Kegiatan)”, sebagai bagian dari upaya KPU Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas program sosialisasi dan pendidikan pemilih di seluruh wilayah kabupaten/kota.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Provinsi Jawa Barat, yang menegaskan pentingnya evaluasi dan pengukuran dampak sosialisasi agar setiap program yang dilaksanakan KPU benar-benar memberikan hasil yang terukur, berkelanjutan, dan berdampak pada peningkatan partisipasi masyarakat.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM dari KPU Kabupaten Karawang serta KPU Kabupaten Cianjur, yang berbagi pengalaman dan praktik terbaik (best practices) dalam merancang indikator keberhasilan kegiatan sosialisasi, menyusun metode survei partisipasi masyarakat, dan melakukan evaluasi berbasis data.

Dalam paparannya, kedua narasumber menjelaskan bahwa efektivitas sosialisasi tidak hanya dilihat dari jumlah kegiatan atau peserta yang hadir, tetapi juga dari tingkat pemahaman, perubahan sikap, dan peningkatan kesadaran politik masyarakat setelah kegiatan berlangsung. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu setiap satuan kerja KPU untuk menyusun strategi komunikasi publik yang lebih tepat sasaran, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Kegiatan Parmas Insight sendiri merupakan forum rutin yang digagas oleh KPU Provinsi Jawa Barat sebagai wadah pembelajaran dan refleksi antar KPU Kabupaten/Kota dalam memperkuat strategi partisipasi masyarakat dan pendidikan pemilih berkelanjutan. Melalui forum ini, setiap satuan kerja dapat saling berbagi inovasi, tantangan, serta langkah-langkah efektif dalam menjangkau berbagai segmen pemilih.

Dengan mengikuti kegiatan ini, KPU Kota Cirebon menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat strategi komunikasi dan sosialisasi yang partisipatif, berbasis data, serta berorientasi pada peningkatan kualitas demokrasi. Langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun pemilih yang cerdas, kritis, dan aktif dalam setiap proses penyelenggaraan pemilu di masa mendatang.